Karakter manusia merupakan ukuran pertama dalam menilai baik buruknya manusia, sementara karakter itu sendiri bisa diperbaiki melalui media pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan sebuah wadah dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta pola pikir manusia yang nantinya akan berdampak kepada tingkah laku manusia itu sendiri. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa realita sosial atau keadaan di dunia nyata merupakan representasi dari pola pikir yang ada di dalam setiap diri manusia.
Pendidikan keluarga dan masyarakat juga penting dalam membentuk karakter
Dengan demikian, peran pendidikan dalam membentuk pola pikir yang mengarah kepada aturan aturan yang tidak boleh dilanggar sangat penting. Meskipun demikian, wilayah pendidikan yang mengarah kepada karakter setiap individu tidak hanya dalam bentuk pendidikan formal atau yang dilembagakan di sebuah instansi saja, melainkan pendidikan di wilayah keluarga dan masyarakat juga menentukan terhadap pola pikir yang nantinya akan mengarah kepada pembentukan karakter setiap individu manusia. Dengan demikian pandangan atau perhatian terhadap pendidikan yang ada di dalam keluarga dan masyarakat juga merupakan suatu media yang mampu membentuk karakter masing-masing individu.
Pendidikan keluarga berupa kontroling dari orang tua maupun saudara adalah salah satu bentuk pembentukan karakter kepada individu manusia, sementara pendidikan yang ada di masyarakat berupa pergaulan yang juga mengarahkan karakteristik tiap individu ke arah yang baik atau buruk tergantung bagaimana individu tersebut mengarahkan dirinya atau menyesuaikan terhadap minat yang ada di wilayah pendidikan masyarakat.
Pembentukan karakter tidak hanya dipengaruhi oleh satu wilayah pendidikan
Saat ini pembentukan karakter lebih didominasi oleh 3 wilayah pendidikan tersebut yakni pendidikan yang ada di sebuah institusi institusi, pendidikan yang ada di dalam keluarga dan pendidikan yang ada di dalam masyarakat, pandangan objektif dalam menyikapi pengaruh 3 wilayah pendidikan tersebut harus dilakukan, hal ini dikarenakan tidak sedikitnya masyarakat yang salah atau gagal paham dalam menilai pendidikan khususnya yang ada di negara Indonesia seakan akan karakter buruk generasi bangsa diarahkan kepada gagalnya proses pendidikan yang ada di negara Indonesia. Padahal, pembentukan karakter tidak hanya dipengaruhi oleh satu wilayah pendidikan saja, melainkan juga dipengaruhi oleh berbagai wilayah atau berbagai bentuk pendidikan yang diterima oleh peserta didik.
Akhirnya, pendidikan karakter yang didapatkan setiap individu manusia terdapat di tiga wilayah pendidikan yakni pendidikan secara formal yang berbentuk kelembagaan, wilayah pendidikan mayarakat, dan wilayah pendidikan kelurga.