Setiap manusia sudah pasti memerlukan pendidikan, hal ini dikarenakan aspek pendidikan merupakan bagian yang bersinggungan langsung dengan kemampuan berfikir manusia. Melalui pendidikan manusia akan medapatkan peningkatan dalam hal kemampuan. Ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu hal yang berpengaruh terhadap kesuksesan dan kemampuan manusia, sudah barang tentu akan didapatkan melalui pendidikan.

 

Tentu pendidikan yang dimaksud tidak hanya pendidikan secara formal yang berbentuk kelembagaan, melainkan pendidikan yang ada di tengah-tengah masyarakat seperti halnya pendidikan keluarga, pendidikan dalam pergaulan, pendidikan dalam organisasi, dan semacamnya. Dengan demikian kemampuan berfikir manusia akan bertambah dengan sendirinya melalui wilayah pendidikan-pendidikan tersebut.

 

Selain itu, tidak sedikit masyarakat yang gagal paham dalam memahami pendidikan, sehingga keharusan untuk mendorong anaknya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran formal di masyarakat sangat tinggi. Mungkin hal tersebut masih bisa dikatakan baik, akan tetapi bisa menjadi tidak baik ketika kontroling dari orang tua hanya focus di dunia pendidikan yang bersifat kelembagaan, namun tidak memperhatikan pendidikan-pendidikan diluarkelembagaan seperti halnya pergaulan, dan pendidikan masyarakat lainnya. Oleh karenanya, kesalah pahaman masyarakat dalam menilai pendidikan khususnya diwilayah kelembagaan tidak bisa terbendungi.

 

Dengan demikian masyarakat cenderung menyatakan bahwa pendidikan yang ada di Indonesia kurang maksimal. Sementara itu, menutup mata terhadap pendidikan yang dilakukan di luar kelembagaan dalam bentuk realitas sosial. Berbicara masalah pendidikan, sudah barang tentu erat kaitannya dengan persepsi-persepsi masyarakat luas. Hal ini dikarenakan pelaksana atau salah satu unsur dari pendidikan adalah masyarakat itu sendiri.

 

Pemahaman masyarakat terhadap wilayah pendidikan atau bentuk-bentuk pendidikan perlu ditingkatkan agar kesalahan dalam persepsi tidak terulang kembali. Sosialisasi terkait bentuk pendidikan formal dan nonformal kepada masyarakat perlu dilakukan agar pemahaman masyarakat terhadap pendidikan khususnya dalam wilayah dan bentuknya, bisa mengarahkan persepsinya ke arah yang tepat. Oleh karenanya pendidikan yang ada Sebenarnya sudah bisa dibilang dan masuk kategori baik. Namun persepsi-persepsi masyarakatlah yang mengarahkan pendidikan tersebut ke arah pendidikan yang bermasalah.

 

Photo by Markus Spiske